Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang
memiliki kegiatan Mengolah Bahan Baku menjadi
barang jadi untuk dijual,Perusahaan Manufaktur menggunakan metode
harga pokok proses untuk menentukan harga pokok produk.Ciri-ciri perusahaan manufaktur antara lain kegiatan produksi
dilakukan terus menerus dan spesifikasi produk yang dihasilkan sama
antara satu dan lainnya (standar).
Pengertian Metode Harga Pokok Proses adalah cara menentukan harga pokok
produk dimana total biaya produksi dibebankan kepada proses produksi
selama periode yang bersangkutan dan dibagikan sama rata kepada produk
yang dihasilkan dalam periode tersebut.
Contoh: Industri Koveksi pakaian, Industri peralatan kantor,
Industri mebel dan furniture, Industri peralatan rumah tangga
(houseware), Industri kertas, Industri
sepatu dan sandal, Industri lampu pijar, Industri permen (candies).Dll
Siklus Akuntansi Manufaktur
Siklus Akuntansi Manufaktur bisa di bilang sedikit berbeda dengan Akuntansi Dagang,perbedaanya terletak dalam menentukan Harga Pokok Penjualan,dan Aktiva lancar yang ada pada neraca.
Manufaktur lebih banyak menggunakan rekening
Klasifikasi Biaya Dalam Perusahaan Manufaktur Proses
Biaya-biaya yang terjadi dalam perusahaan manufaktur
proses sama seperti biaya-biaya yang terjadi dalam perusahaan
manufaktur pesanan, seperti biaya produksi, biaya penjualan dan biaya
administrasi/umum.
Klasifikasi biaya dalam perusahaan manufaktur proses di antaranya:
Biaya Produksi (Production Costs)
- Biaya bahan baku (Raw Material Cost)
- Biaya Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor Cost)
- Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya (Factory Overhead Cost)
- Biaya Utama dan Konversi
biaya utama (prime cost) digunakan untuk biaya bahan
baku dan biaya tenaga kerja langsung. Hal ini karena kedua unsur biaya tersebut merupakan biaya paling utama dalam proses produksi.
biaya konversi (conversion cost) digunakan untuk biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Hal ini di karenakan kedua unsur biaya tersebut diperlukan untuk merubah atau mengkonversikan bahan baku menjadi barang jadi.
Biaya Administrasi dan Umum (General and Admnistrations Expense)
Contoh: Gaji manager, kasir, office boy, satpam, admin,accounting, dan sebagainya.
Biaya Utilitas Kantor (Office Utility Expense)
Contoh: Biaya listrik, telepon, air untuk bagian kantor.
Contoh: Biaya listrik, telepon, air untuk bagian kantor.
Biaya Perlengkapan Kantor (Office Supplies Expense)
Contoh: pemakaian alat tulis kantor, tinta printer, pita mesin tik, formulir,Nota, buku, kertas, dan sebagainya.
Contoh: pemakaian alat tulis kantor, tinta printer, pita mesin tik, formulir,Nota, buku, kertas, dan sebagainya.
Biaya asuransi bagian kantor (Office Insurance Expense)
Contoh: Alokasi biaya asuransi untuk bagian kantor dan Biaya lain yang berhubungan dengan kegiatan administrasi kantor.
Contoh: Gaji salesman, uang makan, komisi penjualan, dan sebagainya
Contoh: Alokasi biaya asuransi untuk bagian kantor dan Biaya lain yang berhubungan dengan kegiatan administrasi kantor.
Biaya Penjualan (Selling Expense)
Biaya Gaji Karyawan Penjualan (Selling Salary Expense)Contoh: Gaji salesman, uang makan, komisi penjualan, dan sebagainya
Biaya promosi (Promotion Expense)
Contoh: Biaya pembuatan spanduk/banner, biaya iklan , dan sebagainya yang berkaitan dengan kegiatan promosi.
Contoh: Biaya pembuatan spanduk/banner, biaya iklan , dan sebagainya yang berkaitan dengan kegiatan promosi.
Biaya komisi order ( Commision Expense)
Contoh: komisi untuk pemberi order, dan sebagainya
Contoh: komisi untuk pemberi order, dan sebagainya
Biaya transport penjualan (Transportation Expense)
Contoh: Biaya Bensin mobil angkut, biaya servis mobil, uang transport harian, dan sebagainya.
Contoh: Biaya Bensin mobil angkut, biaya servis mobil, uang transport harian, dan sebagainya.
Biaya asuransi bagian penjualan (Selling Insurance Expense)
Contoh: Alokasi biaya asuransi mobil Angkut, biaya asuransi kantor bagian penjualan.
Contoh: Alokasi biaya asuransi mobil Angkut, biaya asuransi kantor bagian penjualan.
Klarifikasi Persediaan Dalam Perusahaan Manufaktur
Dalam perusahaan Manufaktur ada 3 jenis persediaan di antaranya :
Persediaan Bahan Baku
Persediaan Bahan Penlolong
Persediaan Dalam Proses
Persediaan Barang Jadi
1. Persediaan Bahan Baku (Raw Material Inventory)
Persedian bahan baku atau bahan mentah adalah akun yang menunjukkan nilai harga pokok
persediaan bahan baku yang tersedia pada suatu saat tertentu dan siap
digunakan untuk proses produksi.
Nilai persediaan akhir bahan diperoleh dari persediaan awal bahan
ditambah dengan jumlah pembelian bersih bahan dan dikurangi dengan
jumlah pemakaian bahan yang telah digunakan untuk produksi dalam satu
periode.
Contoh: Persediaan Kain , Benang, perusahaan industri konveksi / Garment
2.Persediaan Bahan Penolong (Sub Material Inventory)
Persedian bahan penolong adalah akun yang menunjukkan
nilai harga pokok persediaan penolong yang tersedia pada suatu saat
tertentu dan siap digunakan untuk membantu proses produksi.
Nilai persediaan akhir bahan penolong diperoleh dari persediaan awal
bahan penolong ditambah dengan jumlah pembelian bersih bahan penolong
dan dikurangi dengan jumlah pemakaian bahan penolong yang telah
digunakan untuk produksi dalam satu periode.
Contoh:Jarum,Pelumas mesin,Kancing,Plastik,deterjen, dan sebagainya, untuk perusahaan industri Konveksi