Penyusutan Aktiva adalah alokasi
jumlah suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang
diestimasikan. Penyusutan untuk periode akuntansi dibebankan ke pendapatan baik
secara langsung maupun tidak langsung”.
Tujuan dari
penyusutan adalah untuk menyajikan informasi tentang penyusutan yang dilaporkan
sebagai alokasi biaya yang diharapkan dapat berguna bagi para pemakai laporan
keuangan. Informasi tentang penyusutan merupakan hal yang cukup penting bagi
pemakai laporan keuangan, terutama dalam kaitannya earning power, yaitu
mengenai:
*Proses perbandingan
beban terhadap pendapatan untuk menghitung laba periodik.
*Tingkat keefektifan
manajemen dalam menggunakan sumber daya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Beban Penyusutan
ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam
menentukan beban penyusutan yaitu :
- Harga perolehan
- Nilai residu atau nilai sisa
nilai residu adalah jumlah yang diperkirakan
dapat direalisasikan pada saat aktiva tidak digunakan lagi, jika asset tersebut
telah mencapai umur dan kondisi yang diharapkan pada akhir umur manfaatnya.”
Pada
umumnya nilai residu ditetapkan sebesar nol pada akhir masa manfaat. Jika
merujuk pada kondisi tersebut, ketika suatu aset habis masa manfaatnya, Aset
tetap tersebut sebenarnya masih memiliki nilai residu yang nilainya lebih besar
dari estimasi nilai residu yang ditetapkan tesebut. Sehingga kurang relevan
jika aset tetap yang telah habis masa manfaatnya namun masih dapat digunakan
dalam mendukung kegiatan operasional nilai residunya diakui sebesar nol.Penetapan estimasi nilai residu dapat menggunakan data historis 2-3 tahun
terakhir. Data tesebut dapat berupa hasil lelang/penjualan aset tetap.
Nilai residu dan umur manfaat setiap
aset tetap harus di-review minimum setiap akhir tahun buku dan apabila ternyata
hasil review berbeda dengan estimasi sebelumnya maka perbedaan tersebut harus
diperlakukan sebagai perubahan estimasi akuntansi sesuai dengan Laba atau Rugi
Bersih untuk Periode Berjalan, Koreksi Kesalahan Mendasar, dan Perubahan
Kebijakan Akuntan
- Masa manfaat
Umur
manfaat didefenisikan dimana aset diharapkan akan digunakan oleh perusahaan,
atau sebagai jumlah produksi atau unit serupa yang diharapkan akan diperoleh
dari aset tersebut oleh perusahaan.
Masa manfaat yaitu taksiran jangka
waktu penggunaan aktiva tetap itu dalam kegiatan produksi. Masa manfaat
terbatas karena beberapa faktor yaitu :
- Faktor fisik yang membatasinya
adalah keausan dan kecacatan, kemerosotan nilai dan pembusukan, dan
kerusakan atau destruksi.
- Faktor fungsional yang
membatasinya adalah ketidaklayakan dan keuangan
- Pola penggunaan
Untuk
menandingkan harga perolehan aktiva terhadap pendapatan, beban penyusutan harus
mencerminkan setepat mungkin pola produksi. Jika aktiva menghasilkan suatu pola
pendapatan yang bervariasi, maka beban penyusutannya juga harus bervariasi
dengan pola yang sama. Bila penyusutan diukur dalam satuan faktor waktu, pola
penggunaannya harus diestimasikan.
Faktor –faktor yang menyebkan diadakannya penyusutan
1.
Faktor-faktor fisik
2.
Faktor-faktor fungsional
Hal-hal yang menyebabkan terbatasnya masa penggunaan aktiva tetap tersebut antara lain karena adanya faktor-faktor fisik yang mengurangi atau bahkan tidak dipergunakan lagi, yang disebabkan karena:
1. Aus karena dipakai
Oleh karena pemakaian aktiva tetap dalam proses
produksi tidak hanya sekali saja, tetapi berlangsung terus menerus secara
continue mengakibatkan kapasitas dan produktivitas yang dimiliki aktiva itu
akan semakin berkurang nilainya sehingga kualitas dan kuantitas yang dihasilkan
dalam proses produksi semakin berkurang pula hasilnya.
2. Aus karena umur
Setiap aktiva dapat aus seiring dengan perjalanan waktu.
Sekalipun aktiva tetap ini belum pernah dipakai, namun dengan adanya faktor
kimia yang diakibatkan oleh pengaruh alam seperti hujan, panas dan udara
terhadap aktiva tersebut akan menyebabkan kerusakan dan mungkin tidak efisien
untuk dipergunakan lagi.
3.Kerusakan-kerusakan
Kerusakan suatu aktiva dapat disebabkan oleh kurang
hati-hati atau kurang tepat dalam cara pengguanaan aktiva tetap, juga yang
disebabkan oleh bencana seperti; gempa bumi, banjir atau kebakaran yang tidak
sepenuhnya dapat dipergunakan kembali atau bahkan aktiva tetap itu tidak dapat
dipergunakan sama sekali.
Adapun faktor lain, selain faktor fisik yang menyebabkan perlunya diadakan penyusutan adalah faktor fungsional yang juga dapat mengurangi atau mengakibatkan suatu aktiva tetap tidak dapat dipergunakan lagi, yaitu:
1.Ketidak layakan
Dengan meningkatkan daya beli konsumen yang melampui
kemampuan alat produksi yang tersedia akan mengakibatkan alat-alat produksi
yang tersedia secara teknis masih dapat dipergunakan, tetapi secara ekonomis
telah menunjukkan kemunduran, karena tidak lagi memenuhi syarat-syarat yang
menunjang skala ekonomis. Oleh karena itu, untuk memenuhi permintaan konsumen
perlu adanya penggantian alat-alat produksi baru yang mempunyai kapasitas
produksi lebih besar dibanding alat-alat lama.
2.Keusangan
Kemajuan dan pembaharuan teknis yang terus menerus
membawa akibat alat-alat produksi yang lama secara ekonomis dianggap sudah
kuno. Perbaikan dan pembaharuan teknis yang datang terus menerus dengan
cepat dapat mengakibatkan daya guna ekonomis alat-alat produksi lama akan
semakin berkurang atau secara ekonomis tidak dapat dipergunakan lagi dan perlu
di ganti dengan peralatan yang baru.
3.Penghentian permintaan
Suatu alat produksi tidak akan mempunyai nilai
karena hasil produksinya tidak dapat dipertahankan lagi di pasaran. Ini
disebabkan karena perubahan selera atau kebutuhan konsumen yang semakin
beragam. Barang-barang hasil produksi tersebut dianggap kuno oleh konsumen,
sehingga tidak dapat diandalkan lagi untuk merebutkan pangsa pasar.