Pada metode penyusutan garis
lurus, biaya penyusutan aktiva dialokasikan ke tiap-tiap tahun dengan jumlah
yang sama.
Tarif amortisasi : 50%, 25%, 12,5 %,
Tarif amortisasi : 50%, 25%, 12,5 %,
Rumus : Penyusutan tiap tahun = (Harga perolehan - Nilai sisa) : Umur ekonomis
Contoh:
Keterangan :
Untuk tahun 2017 biaya penyusutan dihitung berdasarkan 8/12 x 25% x biaya perolehan, karena pembelian dimulai pada bulan Mei 2017, sehingga biaya yang diperkenankan hanya dari bulan Mei 2017 sampai Desember 2017 yaitu selama 8 bulan.
Untuk tahun 2021 biaya penyusutan dihitung berdasarkan 4/12 x 25% x biaya perolehan, karena sisa masa manfaat hanya untuk bulan Januari 2021 sampai April 2021 yaitu selama 4 bulan.
- Metode saldo menurun (declining balance method)
Dasar penyusutan adalah nilai sisa buku fiskal. Penyusutan dengan metode saldo menurun adalah penyusutan dalam bagian-bagian yang menurun dengan cara menerapkan tarif penyusutan atas nilai sisa buku. Cara perlakuan nilai sisa buku suatu aktiva tetap pada akhir masa manfaat yang disusutkan dengan metode saldo menurun adalah,nilai sisa buku suatu aktiva pada akhir masa manfaat yang disusutkan dengan metode saldo menurun harus disusutkan sekaligus.
Contoh :
PT. XXX membeli sebuah aktiva yang termasuk dalam kelompok I harta berwujud seharga Rp.240.000.000 pada tanggal 3 Mei 2017, maka pembebanan atas biaya penyusutan aktiva tersebut berdasarkan metode saldo menurun adalah sebagai berikut :
Untuk tahun 2017 biaya penyusutan dihitung berdasarkan 8/12 x 50% x biaya perolehan, karena pembelian dimulai pada bulan Mei 2017, sehingga biaya yang diperkenankan hanya dari bulan Mei 2017 sampai Desember 2017 yaitu selama 8 bulan.
- Metode Jumlah Produk (Product Units Method)
Jumlah produksi pada setiap tahun tergantung pada permintaan pasar serta jenis barang yang dihasilkan..
Penyusutan dihitung sebagai rumus berikut :
P = B – S
U
keterangan :
P = Penyusutan
U = jumlah unit selama umur ekonomis mesin
B = Harga beli
S = nilai sisa
Penyusutan per tahun = jumlah produksi setahun X penyusutan per unit penyusutan per unit = (harga beli-nilai sisa) / taksiran jumlah produksi
Contoh :
Sebuah mesin Produksi pabrik mempunyai harga beli sebesar Rp 240.000.000 diperkirakan mempunyai umur ekonomis selama 5 tahun dengan nilai sisa sebesar Rp 48.000.000, serta diperkirakan dapat menghasilkan unit produksi selama 5 tahun sebagai berikut :
Tahun Ke-1 = 23.000 unit
Tahun Ke-2 = 18.000 unit
Tahun Ke-3 = 15.000 unit
Tahun Ke-4 = 13.000 unit
Tahun Ke-5 = 11.000 unit
Maka besarnya penyusutan adalah : Penyusutan per unit = (Rp.240.000.000 – Rp. 48.000.000) / 80.000.000 = Rp.
Penyusutan per tahun :
Jadwal Penyusutan Selama 5 Tahun adalah:
Dari tabel di atas dapat ketahui bahwa nilai Residu mesin pabrik tetrsebut senilai 48.200.000 .tidak sesuai dengan perkirakan awal dengan nilai 48.000.000