Cara Mudah Menghitung Harga Pokok Penjualan


apa itu harga pokok penjualan?....

Harga Pokok Penjualan adalah biaya yang terdapat dari barang yang Di beli / diproduksi Yang di jual, termasuk meliputi biaya bahan baku,biaya angkut pembelian.tenaga kerja langsung, dan biaya overhead.tidak termasuk periode (operasi) biaya seperti penjualan, iklan atau Listrik.Air.dan pengembangan.
pengertian HPP adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh barang yang akan dijual kembali.
Dengan melakukan perhitungan HPP ,maka Perusahaan bisa memutuskan harga barang tersebut untuk di jual

Ilustrasi Kecil:
Ardi membeli 2 unit Barang di toko online di antaranya 1 unit berupa HP senilai 850.000 dan 1 unit laptop senilai 2.150.000.Jadi total barang senilai 3.000.000.
Untuk mengirim barang tersebut di kenakan tarif pengiriman dan biaya administrasi senilai 600.000.
Ardi berencana HP tersebut akan di jual kembali dan Laptop di pakai sendiri.
Atas Hp yang akan di jual,Ardi merencanakan keuntungan senilai 200.000 .

Pertanyaan nya,
Berapa Ardi harus menentukan harga Hp yang akan di jual agar mendapatkan keuntungan senilai 200.000?....
 
Jika Ardi menjual HP  tersebut dengan harga 1.050.000  .Maka Ardi hanya akan mendapatkan keuntungan senilai 30.000
karena Harga HP yang sebenarnya  di beli oleh Ardi di toko Online tersebut senilai 1.020.000

Dari ilustrasi Kecil di atas Ardi hanya menghitung Harga Barang tersebut,Tanpa memperhitungakan  Harga perolehan(Harga pengiriman dan administrasi).
            Harga pokok penjualan akan menjadi laporan pada laba rugi dari setiap biaya operasi dan juga biaya penjualan. Harga Pokok Penjualan biasanya hanya dialami oleh perusahaan dagang saja yang memiliki tujuan memperjualbelikan barang dagangan.Sedangkan setiap hasil penjualan barang dagangan pasti memiliki pokok nilai beli yang sudah dijual. Beberapa cara mengenai bagaimana menghitung HPP, diantaranya :

1. Persediaan Awal Barang Dagangan

Ketersediaan awal barang dagangan yang tersedia di awal periode atau tahun buku berjalan, Saldo persediaan awal barang dagangan terdapat dalam neraca saldo periode berjalan atau neraca awal perusahaan atau neraca tahun sebelumnya.

2. Persediaan Akhir Barang Dagangan

Persediaan akhir barang dagangan menjadi sebuah persediaan barang dagangan yang tersedia di akhir periode atau akhir tahun buku berjalan. Saldo persediaan ini biasanya bisa anda ketahui pada data penyesuaian perusahaan pada akhir periode.

3. Pembelian Bersih

Pembelian bersih adalah seluruh pembelian barang dagangan yang dilakukan perusahaan baik pembelian barang dagangan secara tunai maupun pembelian barang secara kredit, ditambah dengan biaya angkut pembelian tersebut serta dikurangi dengan potongan pembelian dan retur pembelian yang terjadi.

Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan

     dalam menghitung Harga Pokok Penjualan diantaranya biaya angkut, retur pembelian, potongan pembelian, dan lain sebagainya.  Apabila tidak terdapat biaya angkut, retur pembelian, potongan pembelian, dan sebagainya maka Harga Pokok Penjualan masih tetap bisa dhitung.

Berikut ini Rumus untuk menghitung Harga Pokok Penjualan:

HPP = Barang tersedia untuk dijual – Persediaan Akhir

Keterangan :
  • Barang tersedia untuk dijual = (Persediaan Barang dagangan awal + Pembelian bersih.)
  • Pembeliaan bersih = (Pembelian + biaya angkut pembelian ) – (ReturPembelian+ Potongan Pembelian)
Cara lain untuk menghitung Harga Pokok Penjualan :
1. persediaan barang dagangan awal (+)
2. pembelian barang dagangan (+)
3. beban angkut pembelian (+)
4. retur pembelian dan pengurangan harga (–)
5. potongan pembelian (–)
6. persediaan barang dagangan akhir (–)

Contoh Soal Harga Pokok Penjualan

UD.JAYA , Surabaya per 31 Desember 2017.
*Persediaan barang dagangan (awal) senilai Rp 25.000.000
*Pembelian senilai  Rp 15.000.000
*Retur pembelian senilai  Rp 3.000.000
*Potongan pembelian Rp 1.000.000
*Biaya angkut pembelian senilai Rp 2.000.000

Pada tanggal 31 Desember saat melakukan Stok Opname diketahui bahwa Persediaan barang dagangan yang tersisa senilai Rp 7.000.000

Hitunglah HPP UD.JAYA:
Persediaan barang dagangan (awal)  Rp 25.000.000 (+)
Pembelian                                                Rp 15.000.000 (+)
Retur pembelian                                    Rp 3.000.000 (–)
Potongan pembelian                             Rp 1.000.000 (–)
Biaya angkut pembelian                       Rp 2.000.000 (+)
Persediaan barang dagangan(akhir) Rp 7.000.000 (–)

Harga Pokok Penjualan                Rp31.000.000

Dengan adanya harga pokok penjualan tersebut bisa menjadi laporan keuangan yang akurat dan dapat di pertanggung jawabkan.







Artikel Terkait

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »

Ads